Ada pertanyaan yang menggelitik saya, "kalau memang sedasyat itu bisnis MLM, kenapa tidak semua perusahaan mendistribusikan produknya dengan bisnis model direct selling/MLM?"
|
Jenis produk yang paling laris 2011 |
|
Jenis produk yang paling laris 2012 |
Kalau berkaca dari dua grafik diatas, tidak semua produk laris manis didistribusikan dengan bisnis model direct selling/MLM. Yang paling laku produk kosmetik, personal care, dan wellness. Yang paling laku produk-produk yang dkonsumsi setiap hari. Siapa yang gak butuh sabun mandi, parfum, deodorant, sabun cuci muka? Kosmetik juga hampir tiap hari terpakai, kalaupun tidak semua perempuan full makeup setidaknya masih pakai bedak ketika mau berangkat kerja atau ketika sedang dilokasi kerja. Produk wellness itu seperti Nutrishake. Kenapa porsinya juga besar? Ya karena kesehatan sudah jadi kebutuhan utama, gaya hidup di kota-kota besar seperti Jakarta yang butuh serba cepat dan transportasi yang polutif, kurang mendukung untuk hidup sehat, terutama untuk urusan makanan sehingga butuh tambahan suplemen atau cemilan sehat. Nah, berarti sudah tepat kan bisnis Oriflame? Kosmetik banyak ragam, produk peratawatan banyak pilihan, wellness ada :)
OK, ... tapi masih ada pertanyaan lanjutan, jika produk-produk kosmetik, personal care (perawatan diri) dan wellness paling laku dijual dengan model bisnis direct selling/MLM, kenapa tidak semua perusahaan yang bergerak di industri tersebut menjual produknya dengan model bisnis direct selling/MLM?
Jawaban gampangnya sih, ya itu terserah pemilik perusahaannya, mau menggunakan bisnis model yang mana, hehehehe.
Tapi saya mau coba utak atik gatuk, mencoba mencari jawaban tanpa harus bertanya ke owner perusahaan :)
Dibawah ini saya coba gambar alur distribusi tidak langsung, indirect selling. Rantai distribusinya mulai dari produsen - distributor tunggal - agen - grosir - retailer/reseller - konsumen. Produsen lebih memilih transaksi dengan distributor tunggal karena sekali transaksi, nilainya sangat besar, bulk. Pembayaran bisa didelay 3 bulan misalnya, yang penting nilai sekali transaksi sangat besar, margin atau keuntungan juga besar langsung terlihat. Distributor ke agen-agen juga seperti ini, transaksinya tidak mau eceran. Sampai pada reseller yang jual eceran.
|
Alur distribusi indirect selling. Diperlukan rekrut agen, grosir dan reseller yang banyak untuk memperluas jangkauan distribusi dan meningkatkan penjualan. |
Untuk distributor atau agen biasanya ada skema diskon khusus selain margin. Tergantung dari prosusen atau ownernya sih. Biasanya mengikuti volume transaksi, makin banyak jualan ya makin banyak dapat margin, juga banyak insentif/bonus.
Apakah semua orang punya kesempatan atau peluang menjadi distributor? Ya semua orang bisa jadi distributor, asal memenuhi syarat, seperti modal uang yang besar dan networking. Networking bisa dibentuk, yang berat jika harus ujug-ujug jadi distributor ya modal uangnya. Uang kan bisa dari investor atau pinjam ke bank? Lha gimana mau pinjam ke bank kalau bisnis masih berupa perencanaan, belum ada profit yang riil? Bank baru mau mendekat jika bisnis sudah menghasilkan keuntungan. Hal yang sama juga dengan investor.
Bagaimana dengan bisnis model direct selling atau MLM? Btw, direct selling itu cara jualannya yaitu dari produsen langsung dijual ke konsumen dengan perantara konsultan. Setiap konsultan boleh dibilang sama dengan distributor. Dan MLM (multi level marketing) itu skema bagi hasil/bonusnya selain keuntungan langsung dari menjual produk. Skema dan besaran bagi hasil ini yang menentukan ya owner perusahaan, setiap perusahaan berbeda-beda, walau sama-sama menggunakan model bisnis direct selling/MLM. Perusahaan/produsen yang menggunakan model bisnis seperti ini transaksinya recehan, dikumpulkan satu persatu dari konsultan-konsultannya, dan akhir bulan ditotal. Enaknya: pembayaran dilakukan dimuka dan langsung lunas. Cash and carry, ada uang ada barang.
Dibawah ini coret-coretan saya menyederhanakan model direct selling, CMIIW. Dibawah konsultan masih ada konsultan lain yang menjadi upline/downline. Tapi harga jual produk tetap sama, konsultan dilevel apapun mendapat keuntungan langsung yang sama ketika menjual produk ke konsumen.
|
Alur disrtribusi direct selling. Setiap konsultan perlu rekrut calon konsultan yang masuk dalam timnya (network) untuk memperluas cakupan distribusi yang otomatis meningkatkan penjualan secara group/tim. |
Nah, peluang untuk menjadi distributor di bisnis model direct selling sangat terbuka lebar, buat semua orang. Oriflame di bulan Mei ini membuat promo bergabung jadi member (yang otomatis menjadi konsultan dan distributor) dengan hanya membayar Rp 9.900,-. Uang pembayaran akan diganti dengan starterkir. Bisa langsung jualan dan membentuk networking. Sederhana, ndak rumit, terjangkau buat sebagian besar kalangan.
Wah enak dong yang jadi upline? Downline yang jualan, upline yang dapat bonus?
Heh? Upline gak kerja? Kata siapa?
Itu mitos yang salah, yang sering didengung-dengungkan sebagian orang. Yang namanya bisnis tidak ada ceritanya ongkang-ongkang kaki dapat duit. Lain halnya ketika sistem sudah berjalan baik. Ditinggal liburan bisnis masih berjalan, transaksi tidak terhenti, profit terus mengalir. Nah, jatuh bangun membangun sistem ini yang tidak banyak diketahui orang.
Ketika baru bergabung sebagai konsultan Oriflame, job desc-nya: TUPO (bisa dengan jualan) dan REKRUT. Ketika sudah ada downline nambah lagi job desc-nya: BINA. Ketika jaringan sudah semakin besar, perlu MEMBANGUN SISTEM agar 3 job desk utama diatas tetap berjalan, terduplikasi dengan baik ke tim atau downline. Oriflame membagi job desc setiap level konsultannya dengan SARPIO.
Setiap downline bisa mengAMATI, MENIRU atau menduplikasi dan meMODIFIKASI sistem yang sudah dibangun upline kemudian diterapkan ke jaringannya sendiri supaya bisnisnya bisa melebihi uplinenya. Atau downline ingin membangun sistem sendiri yang sama sekali berbeda dengan sistem upline, hal tersebut memungkinkan. Downline sangat bisa menyalip level maupun penghasilan upline. Karena masing-masing member Oriflame adalah independent consultant, owner bagi bisnis distributornya.
---
email : makidanpaki@gmail.com