Tuesday, April 29, 2014

Business Planning Session & Kuliner Soroboyoan, 20 April 2014

Mengunjungi Jawa Timur itu selalu menyenangkan, karena mengunjungi kampung halaman sendiri. Kulinernya udah pasti passs dilidah. Longweekend lalu, 19 s/d 20 April, kami ke Surabaya untuk mengisi training bagi jaringan kami.

Dari bandara kami dijemput Pak Anang dan Mbak Rina, diajak sarapaan Rawon Pak Pangat didekat Bandara Juanda. Rawonnya enak sekali. Lokasi warungnya nyempil ditengah bangunan ruko yang terlihat terbengkalai. Sesampai disana rupanya ada rombongan kecil Menteri Pendidikan, Pak M Nuh yang sedang sarapan. Bisnis kuliner, kalau memang benar-benar enak, dengan lokasi tempat nyempil dan gak strategispun masih dibanyak yang nyari :D. 


Rawon + telur asin

Pilihan menu

Rombongan pejabat sedang sarapan

Setelah sarapan, kami langsung menuju kantor Oriflame cabang Surabaya. Seharian training bersama jaringan Yulimaki di Jawa Timur

Kami menginap di hotel Grand Darmo tepat dibelakang Taman Bungkul yang terkenal itu. Malam minggu tak banyak aktivitas yang kami lakukan, karena ingin istirahat. Hari Minggu pagi kami isi dengan kegiatan yang lebih rileks. Menikmati keramaian CFD di sekitar Taman Bungkul, BPS dengan Mbak Rina & Mbak Ratna, upline dan downline yang juga adik dan kakak. Mbak Rina dan keluarga tinggal di Surabaya. Mbak Ratna dan keluarga tinggal di Kediri. Sebenarnya hadir juga Viency dengan membawa dua putranya yang aktif dan ceria, sayang gak ikut photo session :)

Mbak Ratna - Yulia Riani - Mbak Rina

Look Great

Business Planning Session di hotel tempat kami menginap. Mendiskusikan lebih detail tentang pengembangan bisnis.

Coret sana, coret sini, review sana, review sini

Look Great

Ngemil makanan jaman masih kecil dulu

Setelah BPS kami diantar Pak Anang untuk jalan-jalan, menikmati makan siang dan makan sore ala suroboyoan. Tujuan kuliner makan siang di Sate Kelopo.  Enak banget, sepiring nasi ludes. Dan masih nyolek dikit nasi diajeng :D. Sebenarnya pada awalnya ingin ke Bebek Sinjay, tapi kabarnya siang sudah habis, jadi daripada kami lapar diperjalanan ya kami makan dulu di Sate Kelopo. Sate kelopo itu sate daging sapi, dibalut dengan kelapa, dimakan dengan bumbu kacang yang dikasih irisan bawang merah mentah. Seger rasa bawang ketika beradu dengan sate. Habis dari Sate Kelopo Pak Anang mengajak kami nyeberangake Madura, hehehehehe. Seumur-umur baru kali ini ke Madura. Ndilalah, ... Bebek Sinjay kok ya buka. Mbak Rina dan Mbak Ratna juga belum pernah makan disitu, jadi pas buanget! Memang enak Bebek Sinjay, bebeknya digoreng gak garing + sambel mangga, pedesss, 


Team work tim Sate KELOPO

Dari umur 18 tahun selulus dari STM Telkom kami sudah bekerja, dan inilah "DREAM JOB" saya... 
Oh it's not even a job, it's a JOURNEY! 

I LOVE SATE KELOPO

Gerbang tol Suramadu, gerbang pembuka ekonomi Pulau Madura

Jembatan Suramadu, jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura, semakin membuka lebar lagi pintu ekonomi Pulau Madura

Antri beli bebek

Ramenya makan siang di Bebek Sinjay. Bebeknya gak digoreng garing + sambel mangganya te op pe. Pelayanan disini modelnya ala fastfood, jadi efisien sekali dalam jumlah pramusajinya. Pemiliknya juga membundling produknya kerjasama dengan Teh Botol Sosro, Pegadaian, juga Telkomsel. Mantap! Untuk urusan pilihan minum, pemilik Bebek Sinday bekerja sama dengan pengusaha lain yang membuka kedai minuman seperti es teh manis, jus buah, atau juga kopi. Simbiosis mutualisme. Beliau memilih fokus di bebek, menyederhanakan pelayanan dan memaksimalkan keuntungan. Eh ini analisa pribadi ya, karena belum kenal sama pemilik Bebek Sinjay :)

Sekelapa Berdua

Kakak beradik, downline - upline, Mbak Ratna dan Mbak Rina. Pengusaha Rempeyek Krezzzz yang juga Oriflamers. Saat ini Mbak Ratna sudah di level Director dengan penghasilan sekitar 6jt. 

Pak Anang dan Mbak Ratna. Pasangan suami istri, yang sama-sama berprofesi sebagai PNS di Depkeu, bidang pajak. Berkolaborasi dengan keluaga Mbak Ratna mengembangkan usaha Rempeyek Krezzz yang resepnya merupakan warisan Ibunda beliau. Beliau menjalankan bisnis Oriflame dengan tetap profesional sebagai abdi negara. Dan saat ini beliau sudah dilevel Gold Director dengan penghasilan perbulan sekitar 10jt.

Masih banyak kuliner yang harus dicoba, tapi sudah saatnya kembali ke Depok. So, tiga kuliner wajib jika Anda di Surabaya: Rawon Pak Pangat, Sate Kelopo Ondomohen Bu Asih, dan Bebek Sinjay Madura!

---


email : makidanpaki@gmail.com
FB Page : makidanpaki
BBM : 7571F860
LINE ID : dryae

Monday, April 28, 2014

Training dan Silaturahmi, Jaringan Yulimaki, Surabaya 19 April 2013

Long weekend yang lalu, Sabtu 19 April 2014, kami berangkat jam 3 pagi dari Depok menuju bandara Soeta. Alhamdulillah bisa nambah tidur selama perjalanan. Kami terbang dari Jakarta menuju Surabaya untuk training dan silaturahmi dengan team jaringan Yulimaki di Jawa Timur. Jauh hari sebelumnya sudah ditentukan tema trainingnya "Sego Jagung Iwak Wader"

Jika minggu lalu ada seorang blogger yang menulis kami para Oriflamers ini adalah pemalas yang hanya duduk dan terus dapat duit. Lihat foto-foto dibawah ini!

Ada yang datang Probolinggo, tepatnya dikaki gunung Bromo. Ada yang datang dari Kediri, naik motor ke Surabaya. Dari Tulungagung, dari Madiun juga datang. Teman-teman ini datang untuk belajar, belajar mengembangkan diri, mengembangkan jaringan, dan mengembangkan bisnis. 

Ada yang sambil gendong bayi tetap antusias. Menyimak dan mencatat. Ada yang membawa anaknya ikut training. Ada yang berbagi tugas dengan suami, suami mengajak anak-anak bermain saat bundanya sedang belajar. Ada yang rela cuti dihari Sabtu untuk ikut menjemput ilmu. 

Ingin sukses di bisnis Oriflame? Salah satu tipsnya LUANGKAN WAKTU, bukan cari waktu luang! Konsisten mengalokasikan salah satu hari di weekend untuk bisnis ini. Kita tunda sesaat kesenangan menikmati weekend. Salah satu tujuan kami mengerjakan bisnis Oriflame ini adalah untuk mempunyai kelapangan waktu kedepannya nanti. Punya lebih banyak quality time dengan pasangan, dan juga dengan anak-anak. Kalau weekend kami bekerja, waktu dengan anak-anak diganti di weekdays. 

Asyik kan bisa ngatur waktu kerja sendiri?



Ruang meeting di kantor cabang Surabaya di dekor dengan menarik

Bu Rina sedang menyiapkan cemilan untuk peserta

Coach-nya sedang ngedit materi

Oriflamers Jatim di jaringan Yuliamaki sudah berkumpul

Sesi training dimulai

Kok nyeker? hehehehe

"Jangan biarkan api dihati itu padam ..."
Sambil rempong gendong anak bukanlah halangan untuk menjemput ilmu

Nyimak

Game session dipandu oleh Pak Anang. Pak Anang pinter sekali mencairkan suasana

Game lepas-tangkap, adu konsentrasi 

To Do List core team jaringan Yuliamaki

Pemenang game joget

Yuk makan siang sego jagung iwak wader

Ubo rampe pendamping sego jagung

Sambil menikmati sego jagung, sambil tanya jawab

Mas Suryo dari Kediri, pengusaha warnet yang juga Oriflamers

Tanya jawab soal pengembangan bisnis

Oriflames cowok. Siapa bilang bisnis ini hanya untuk perempuan? Semua bisa sukses disini

Oriflamers Jatim jaringan Mbak Titin

Look Great

Ibu-ibu TNI AL juga Oriflamers

Sesi kedua untuk manager up, membahas lebih dalam dan teknis dalam pengembangan bisnis 

Nyimak dan membuat catatan

Yulia Riani on stage




Yulia Riani/Andri Wibowo
email : makidanpaki@gmail.com
FB Page : makidanpaki
BBM : 7571F860
LINE ID : dryae

Thursday, April 24, 2014

Menjawab Tudingan Bahwa Bisnis Oriflame Haram

Beberapa hari yang lalu beredar tulisan di sebuah blog yang paragraf awalnya membuat saya tersenyum, yang menyatakan bahwa bisnis MLM Oriflame ini haram, dengan berbagai rujukan, dengan bahasa yang amat menarik dan tertata paragraf demi paragrafnya dengan rapi dan panjang. 

Secara nalar ketika kita membaca tulisan yang bagus, enak dibaca, mengalir, kita akan digiring pelan-pelan ke arah opini tertentu sesuai dengan apa yang diinginkan penulisnya. Di awal paragrafnya, si penulis tersebut menulis, bagi anda yang sudah menjalankan bisnisnya, buang jauh-jauh perasaan memiliki anda karena sudah keenakan menikmati bonus bulanannya. 

Sangat menarik, ketika orang lain mengomentari hasil dari jerih payah kita :) 
Kehidupan saya yang nyaman saat ini dengan bonus Oriflame dianggap bukan hak saya yang sudah membangun bisnis ini. 

Yuk bahas, satu per satu. 

Bukan maksud saya untuk menjatuhkan beliau kok, karena nyatanya beliau juga udah meminta maaf atas tulisannya. Mungkin dianggapnya Oriflame perusahaan kemarin sore dengan konsutan-konsultan "pemalas yang hanya mau gampang mencari uang". Kemaren saya bercanda dengan para Senior Manager saya, saya bilang andai saya kenal dengan penulis ini akan saya minta beliau menginap sebulan di rumah saya supaya tau apakah saya seorang pemalas yang mau uang datang tanpa mau bekerja :)

Saya sangat berkeberatan dengan istilah itu. 

Baiklah. Mari kita bahas. Paragraf per paragraf seperti yang beliau bahas. Bring it on :)



A. INDONESIA DAN ORIFLAME

Indonesia adalah pasar yang potensial untuk bisnis MLM, karena penduduknya yang besar dan budaya pertemanan. Sebenarnya bukan hanya bisnis MLM, bisnis konsumtif apapun sekarang sedang mengincar Indonesia sebagai pangsa pasar, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bagus. Disaat negara-negara maju mengalami stagnasi pertumbuhan ekonomi, Indonesia dan wilayah asia malah naik. 

Kalau ada opini, temannya berubah setelah join Oriflame, saya tidak pernah menanggapi serius. Ibaratnya ketika saya dulu kerja di perusahaan telekomunikasi, teman-teman saya adalah karyawan di kantor tersebut, lha bagaimana, setiap hari bertemu, bercerita, kemudian menjadi dekat. Bagaimana dengan teman-teman sekolah saya dulu? Komunitas saya yang sebelumnya? Tentu karena jarang interaksinya jadi jarang komunikasinya. Ketika saya pindah ke kantor baru pun interaksi lebih banyak dengan teman kantor baru. Ketemu temen kantor lama kapan? Ketika ada traktiran hehehe... Ketika menggeluti dunia kue, banyak teman-teman baru di dunia kue juga. Kapan ketemu temen kantor? Hampir nggak pernah, tapi tetap ada grup BB atau WA untuk menjalin silaturahmi, kadang kopi darat tapi tidak setiap hari. 

People come and go in our life, bisa karena kita pindah tempat tinggal, bisa karena kita menekuni bidang yang lain, mbok ya jangan suudzon :) Hidup itu dinamis. 

Apakah juga karena orang Indonesia terbuai dengan pendapatan besar tanpa mau bekerja keras? Jika memprospek orang lain yang dibicarakan adalah penghasilan, apakah salah? Saya pernah bekerja kantor, dan terdapat wawancara sebelum saya diterima bekerja di tempat tersebut, apa salah satu komponen wawancaranya? Yaitu berapa penghasilan yang akan saya dapatkan dengan satu bulan menghabiskan hari saya di perusahaan tersebut. Membahas gaji, aka penghasilan. Apa yang ditampilkan di website-website job hunter? Deskripsi pekerjaan dan penghasilan yang ditawarkan. Jadi mengajak orang lain untuk berbisnis dan kemudian memperlihatkan angka penghasilannya dianggap salah? Saya tidak tahu dimana letak kesalahanya. 

Jika anda punya bisnis kemudian mencari rekan kerja untuk membuka cabang atau franchise, tidakkan anda akan membahas berapa potensi penghasilan yang akan anda dapatkan? Berapa bulan BEP (kembali modal) nya? Kalau anda serius tentu ini bahasan utama, kecuali niatnya memang main-main saja. 


Contoh penawaran business opportunity. Ada modal, ada perkiraan BEP. Foto diatas merupakan overview. Untuk penawaran yang lebih detil akan ada pembahasan omset, keuntungan. Bahas penghasilan juga kan artinya?

Contoh penawaran sebuah peluang usaha. Bagian apa yang paling menarik dari sebuah penawaran usaha seperti contoh diatas? KEUNTUNGAN aka PENGHASILAN

Halaman Facebook Oriflame Indonesia

Jumlah LIKE di halaman Facebook Indonesia per hari ini (22 April 2014 ketika saya capture) adalah 4.913.008 likes. Facebook page Oriflame Indonesia dibuat di tahun 2010. Ada tanda "Verified" yang artinya Facebook mengakui bahwa ini adalah page resmi Oriflame Indonesia yang memang secara official dikelola oleh manajemen perusahaan, bukan oleh seseorang yang mengaku-ngaku. 


Lihat gambar centang biru yang merupakan tanda bahwa page ini adalah page resmi Oriflame Indonesia.
Ketika kita membuka website Oriflame Global, akan tampil seluruh negara dimana saat ini Oriflame beroperasi, ada di Amerika Latin, Eropa, Asia dan Africa. Terdapat link di kolom ketiga bagian bawah tertulis "Oriflame on Facebook" yang ketika diklik akan mengarah ke facebook page Oriflame, dilihat dari url di bagian bawah (status bar) browser. 


Tampilan landing page Oriflame Global. Ada link ke Facebook Page Oriflame.
Jika lokasi kita saat mengakses link facebook page Oriflame berada di Indonesia, maka akan diarahkan (bahasa IT nya di "redirect") ke facebook page negara yang bersangkutan, yaitu facebook page Oriflame Indonesia. Penentuan lokasi ini dilihat dari IP komputer atau gadget yang digunakan untuk mengakses facebook page tersebut. Bukan asal redirect karena member Oriflame terbesar ada di Indonesia. 

Lihat tampilan facebook page Oriflame Indonesia seperti gambar di atas. Kalau dicermati, ada informasi yang menunjukkan bahwa klik ke facebook page Oriflame Global tadi diredirect ke facebook page Oriflame Indonesia.

Pinter yaa, hehehe, jadi kita langsung bisa buka facebook page berbahasa Indonesia dengan program promo yang berlaku saat ini, info-info acara dan training, quotes yang bagus, dll. 

Cerdaaaassss! :) 

Apakah ini artinya Oriflame tidak punya facebook page official Oriflame Global? Hohoohho... Ada nih! 

Facebook Page Oriflame Global
Jumlah LIKE di halaman facebook Oriflame Global per hari ini (22 April 2014 ketika saya capture) adalah 4.913.036 likes. Ada tanda "Verified" juga. Facebook page Oriflame dibuat di tahun 2009. Kenapa tidak tahun 1967 ketika Oriflame didirikan? Ya bisa jawab sendiri ya masak saya mesti jawab juga :p  

Lalu ada pertanyaan, kenapa antara facebook page Oriflame Indonesia dan negara lain dibuat berbeda? Karena program promo dan produk yang dijual masing-masing negara berbeda, fasilitas training yang disediakan tiap negara juga tentu berbeda. Kalau di India besok hari kamis misalnya mereka training tentang make up, hari ini kita di Indonesia training tentang SPO misalnya. Manajemennya saja berbeda. 

Kalau di facebook page Oriflame Global, tidak ada info training, karena itu dihandle negara masing-masing. 

Kenapa diskonnya berbeda? Ada yang 30%, ada yang 20% di tiap negara? Karena itu kebijakan global. Mereka adalah investor yang berhak menentukan.

Di event Diamond Conference di Capetown kemaren kami ditanya, apa masukan untuk perusahaan, dan kami bisa bertanya langsung kepada CEO & President Oriflame dan bisa memberikan ide yang akan dijadikan pertimbangan perusahaan mengembangkan bisnis di masing-masing negara. 



B) BISNIS ORIFLAME APAKAH LAYAK DISEBUT BISNIS? 

Saya ingin mengklarifikasi bahwa 2 orang founder Oriflame, bapak Jonas Af Jochnick dan Robert Af Jochnick keduanya masih sehat. Alhamdulillah saya bertemu dan mendengarkan speech bapak Robert ketika Diamond Conference di Capetown kemaren. Ada putranya juga yang sekarang menjalankan perusahaan bersama beliau.


Foto bersama dengan putra pendiri Oriflame yang sekaligus board member, Alexander af Jochnick.


Bunda Astri berfoto bersama Pak Robert af Jochnick di acara Welcome Dinner di Cape Town Januari 2014 lalu


Sama kan foto pak Robert dibuku ini dengan foto diatas?

 



Tentang bisnis MLM yang kaya adalah pemilik perusahaan dan kita konsultannya ini hanya sales, bisa baca selengkapnya di tulisan "Hanya Pelaku MLM atau Business Owner" . Sudah pernah dibahas kok.

Ngomong-ngomong kalau kita kerja kantor, yang lebih kaya siapa? Karyawan atau pemilik perusahaan/pemilik saham?

Kalau ada pebisnis yang punya franchise, yang kaya siapa? Dua-duanya kaya, tapi yang lebih kaya ya tentu pemilik franchise. 

Jika orang yang tidak memproduksi barang yang dijualnya sendiri tidak layak kita sebut business owner, lalu apa sebutan kita untuk para pebisnis yang barang jualannya bahan bangunan? Penjual ikan di pasar? Penjual daging? Penjual pulsa? Mungkin sekarang mereka harus ganti sebutan sebagai sales, hehehe... 

Anyway, ...
Saya tidak masalah disebut sales. 
Saya bangga berjualan. 
Saya bangga jadi ibu rumah tangga yang bisa menjual dan mendapatkan uang dari berjualan. 
Tidak ada masalah. 
Aku RAPOPO, wkwkwkw... 
Business owner kalau menurut saya, adalah saya menjalankan bisnis, bukan bisnis yang menjalankan saya. 
Disebut bisnis ketika kita punya:
1. ORANG
2. PRODUK
3. SISTEM

Tidak ada keharusan bahwa itu PRODUK harus produksi kita sendiri dan nantinya akan memperkaya siapa. 



C. KENAPA HANYA SEKIAN PERSEN PERUSAHAAN YANG MENJALANKAN USAHANYA DENGAN SISTEM DIRECT SELLING/MLM?

Saya perlihatkan grafik berikut ini. Grafik ini saya ambil dari WFDSA (World Federation of Direct Selling Association).




WFDSA adalah asosiasi dunia yang menaungi asosiasi-asosiasi yang beranggotakan perusahaan direct selling yang beroperasi di suatu negara. Analoginya, kalau di sepakbola, Indonesia punya PSSI dan PSSI menginduk ke FIFA. WFDSA ini ibarat FIFA. WFDSA menentukan kode etik dan aturan supaya bisnis direct selling tidak terjebak dalam money game atau skema piramida.

Grafik diatas menunjukkan komoditi yang paling laku di dunia direct selling tahun 2012. Yaitu kosmetik, personal care dan wellness. Totalnya 60%. Ini menjawab kenapa tidak semua industri menggunakan sistem MLM untuk mendistribusikan produknya.

Bahwa tidak semua perusahaan kosmetik, personal care dan wellness memanfaatkan model bisnis direct selling untuk mendistribusikan produknya ya silahkan bertanya ke perusahaan yang bersangkutan, karena itu adalah kewenangan dari owner perusahaan untuk menjawab.


Terserah pemilik perusahaan mau mengembangkan usahanya dengan pemasaran direct atau indirect selling



D. JIKA MLM SEDAHSYAT ITU, KENAPA TIDAK SEMUA KARYAWAN PERUSAHAAN MLM TERSEBUT MENJADI MEMBER SAJA?

Tidak semua orang berani mengambil peran dalam industri ini sebagai pelakunya. Bahkan ada yang kerjanya hanya menonton dan mengolok-ngolok :). Dan membuat analisa-analisa sendiri berdasarkan asumsi dari apa yang ditontonnya itu. 

Pernahkah bertanya ke pagawai sebuah cafe? Pegawai tersebut tahu bahwa keuntungan dari bisnis cafe tersebut besar sekali, segelas kopi di cafe dihargai berlipat-lipat dari kopi di warung atau booth. Pegawai tersebut sudah diperlihatkan dan melihat sendiri peluang bisnis cafe, sudah melihat praktek menjalankan usaha cafe. Nah kenapa tidak membuka usaha cafe sendiri? Kenapa memilih jadi karyawan atau pegawai cafe?

Bisnis MLM memerlukan mental baja dan disiplin tinggi. Penghasilannya pun bisa naik dan bisa turun jika di Oriflame. Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi seorang pelaku MLM sama artinya dengan menjadi pebisnis dengan segala resikonya. Beda pemikiran dengan yang bekerja di perusahaan, dimana segalanya pasti dan sudah ditentukan.

Itu adalah PILIHAN. 



E. MLM ORIFLAME BUKAN SISTEM PIRAMIDA? AH MASAK SIH, BUKTINYA HARUS REKRUT-REKRUT?

Merekrut, kata yang sering disalahkan. 

Ada 3 pilihan ketika kita bergabung sebagai bisnis Oriflame. Menjadi pemakai, dimana bisa membeli keperluan kita seperlunya. Menjadi penjual atau reseller, dimana kita bisa memanfaatkan sistem direct selling, dengan berjualan produk sesuai dengan kode etik dan mendapatkan 30% keuntungan. Pilihan ketiga adalah menjadi PEBISNIS. Apa PEKERJAAN pebisnis? Mengembangkan jaringan pemasaran. 

Salah satu yang dilakukan ketika kita mengembangkan jaringan pemasaran adalah MEREKRUT. 

Jika kita tidak bekerja di kantor, tentu kita tidak perlu merekrut. Merekrut karyawan baru ya kerjaannya HRD. Tapi di bisnis MLM, untuk mengembangkan jaringan, kita merekrut, kalau tidak mau? Ya tidak apa-apa, boleh kok. Tapi artinya tidak ada pengembangan jaringan pemasaran, tetap ada keuntungan 30% ketika kita menjual, atau bisa membeli lebih murah, lalu ruginya dimana? 

Sering membaca tulisan "reseller are welcome" di lapak-lapak online shop?

Artinya di bisnis apapun, memperbesar penjualan dengan memperbanyak team penjualan itu bukan sesuatu yang salah. Coba lihat lagi gambar diatas, gambar tentang ilkan franchise dan keagenan.

Setelah DIREKRUT  kemudian DIBINA, DIBERI ILMU, supaya bisa menjalankan bisnis ini juga. Jadi ada PEMBINAAN. Inilah saya lakukan setelah merekrut. 

Harus merekrut ketika kita mengembangkan jaringan, adalah sama dengan harus ke kantor ketika anda seorang karyawan, supaya performance anda baik. Saya berbisnis, saya juga ingin bisnis saya berkembang sebaik-baiknya. 

Apakah bentuk pohonnya seperti piramida? Kalau hanya melihat bentuk, coba lihat struktur organisasi sebuah perusahaan, coba lihat struktur distribusi ini: pabrik - distributor tunggal - agen - grosir - pengecer. Semakin berada dijalur distribusi paling bawah jumlah pelakunya makin banyak. Secara bentuk mirip segitiga/piramida.

Siapa yang jaringan pemasarannya berkembang? Yang mau merekrut dan berusaha membina jaringannya dengan baik.

Bisakah seorang downline melebihi uplinenya? BISA! Semua member Oriflame harus melalui titik 0%. Semua member Oriflame harus memulai dari bawah sebelum sampai ke level-level yang lebih tinggi. Yang artinya seorang downline BERPOTENSI untuk sama berhasilnya atau bahkan lebih berhasil daripada uplinenya.

Berpotensi ya, berpotensi, tidak ada jaminan seperti itu. Tergantung bagaimana downline yang bersangkutan menjalankan bisnisnya. Tergantung kerja keras downline tersebut. Buktinya sudah banyak. Tapi hubungan tetap terjaga dengan baik karena untuk saya upline adalah yang membuka jalan dan mengajari pada awalnya :)




F. DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI?

Maksudnya adalah ketika ingin bergabung menjadi member diwajibkan membeli produk dulu. Hal ini TIDAK terjadi di Oriflame. Untuk menjadi member Oriflame hanya dikenakan joining fee senilai kurang dari Rp 50.000,-. Biaya tersebut diganti dengan starter kit, yang isinya berupa informasi perusahaan, flyer promo, consultant price list, katalog yang sedang aktif. TIDAK ADA produk Oriflame yang disertakan didalam starter kit. 

Starter kit merupakan tools untuk membantu konsultan Oriflame langsung action mengerjakan bisnisnya.

Kemaren sudah saya tulis juga ulasan mengenai MLM yang halal menurut fatwa MUI, bisa dilihat di tulisan "Halalkah Bisnis MLM Oriflame?"


G. ORIFLAME HALAL KARENA BONUS DIDAPATKAN DARI PENJUALAN PRODUK BUKAN DARI PEREKRUTAN DOWNLINE?

"Begitulah, mereka fokus menjual SISTEM dan bukan menjual PRODUK. Fokus sebenarnnya adalah rekrut. Penyebabnya tentu karena yang bikin untung adalah cari DOWNLINE" 

Di dalam buku Success Plan Leaders Edition, terdapat grafik bandingan antara menjual dan mengumpulkan omset grup lebih banyak dengan merekrut. ADA dan BENAR. Hehehe.... Memang seperti itu. Dan itu tidak salah. Yang salah adalah ketika anda sebagai member baru, anda hanya mendaftar, tidak mau belajar, dan berharap keuntungan besar akan menghampiri anda, tanpa melakukan apa-apa atau berat melakukan apapun. 


Keuntungan dari menjual saja akan meningkat drastis diawal usaha dan seiring waktu akan stagnan karena hanya dikerjakan oleh satu orang, yaitu kita sendiri.

Kenapa keuntungan dari hanya berjualan akan stagnan seiring waktu? Analogi sederhana seperti ini: saya punya toko hp, ketika toko baru buka saya hanya bisa jualan 10 buah hp dalam sebulan. Bulan berikutnya saya rajin berpromosi, sehingga omset meningkat menjadi 20 hp dalam sebulan. Karena rajin berpromosi dan pelayanan toko saya memuaskan maka banyak calon pembeli yang datang, saya kewalahan karena tangan hanya dua dan kepala cuma satu. Saya harus menambah staf penjualan. Satu staf rupanya kurang karena banyaknya pembeli, omset penjualan stagnan lagi karena calon pembeli yang tidak terlayani pergi mencari toko yang lain. Staf juga punya batasan dalam melayani pembeli, karena lagi-lagi tangan hanya dua dan kepala cuma satu. Perlu menambah staf penjualan lagi untuk meningkatkan omset. Bahkan perlu membuka cabang-cabang lain. 

Apa yang bisa dipetik dari analogi diatas? Saya tidak bisa bekerja sendiri, saya butuh bantuan orang lain sebagai team untuk mengembangkan bisnis. Saya juga butuh bantuan mentor atau coach untuk membimbing saya mengembangkan bisnis. Siapa yang akan jadi mentor atau coach saya? Tentu orang yang sudah sukses di bisnis yang akan saya tekuni.

Dulu ketika saya ngobrol santai dengan teman yang memutuskan keluar dari bisnis Oriflame saya mendapatkan nasehat "Kalau mau jadi Senior Manager yang penghasilannya 4 juta itu, masak harus jualan 50 juta sih, mana bisa jualan handbody sebanyak itu, berapa galon itu?" Demikianlah nasehatnya untuk saya yang masih baru bergabung. Empat minggu kemudian saya jadi Senior Manager. Saya tidak berjualan bergalon-galon handbody (lebay amat), tapi saya mengajak orang lain untuk juga berjualan dan dengan pembinaan, dengan berbagi ilmu yang saya tau, ilmu menjual, ilmu merekrut, ilmu berpromosi, memotivasi mereka, level tersebut tercapai, dengan KERJA SAMA. 

Jika kita bergabung kita mendapatkan diskon sehingga bisa membeli lebih murah. 
Jika kita kemudian menawarkan kepada orang lain dan orang tersebut tertarik untuk bergabung sehingga juga bisa membeli lebih murah, sehingga kita memiliki team penjualan lebih banyak sehingga lebih mudah mencapai level yang lebih tinggi, 

Mau menjual atau mau merekrut, kembali ke PILIHAN kita masing-masing. 
Kalau misalnya kita ketemu sama temen lalu kita cerita efek Nutrishake, kemudian temen itu mau mendaftar saja supaya bisa beli lebih murah, bisa beli 4 gratis 1, ya nggak apa-apa. Masih banyak yang akan mau membeli atau mau mendaftar. Kecuali kita hanya mau berdiri di satu tempat, tidak mau pindah-pindah, disitu aja, kekeuh, tidak mau gerak kemana-mana, tidak mau bertemu orang yang lain lagi. 

Kalau anda jualan di online shop, membuka kesempatan untuk membeli eceran atau menjadi reseller, bisa kan ya customer anda memilih mau yang mana? Jika membeli eceran tetap dilayani, jika mau menjadi reseller juga dilayani. Jika ada reseller yang mau mengambil barang secara tetap tiap bulan, apakah itu akan merugikan anda? Walaupun dengan reseller keuntungan yang kita ambil lebih kecil, tetapi partai penjualannya LEBIH BESAR dan lebih STABIL. 

Oh ya, wajib diingat, bahwa di Oriflame TIDAK ADA bonus dari merekrut. Banyak rekrut tapi tidak ada transaksi, tidak ada sales, sama dengan tidak ada bonus.


H. ANGGAP ANDA SUDAH PUNYA DOWNLINE LAPIS 12, 20, 56 DST, APAKAH ANDA MAMPU MENGENALI MEREKA SATU PERSATU? JIKA TIDAK, MAKA ANDA TIDAK PUNYA HAK ATAS PENJUALAN MEREKA

Di bisnis Oriflame ada sistem yang mengatur tanggung jawab untuk semua level. Namanya SARPIO - ORIFLAME ACADEMY. Rapi sekali. Apa yang kita lakukan di level konsultan. Apa yang kita lakukan di level Manager. Apa yang kita lakukan di level Director. Apa hak dan kewajibannya. 


Oriflame Academy berdasarkan SARPIO

Saya sendiri tidak mengenali mbak Nadia Meutia pada awalnya, lagian siapa saya, hahaha, saya jauh sekali ada di lapis bawahnya ketika bergabung. Mbak Nad tidak mengenali saya, tapi saya mendapatkan warisan berharga yang jauh dari sekedar "dikenali". Apa itu? ILMU dan INSPIRASI. 

Jika ada yang mungkin berfikir menjalankan MLM itu kita harus mengenal ribuan downline kita, bisnis ini lebih dari sekedar "kenal-kenalan". Dengan warisan ilmu dan inspirasi, semua orang bisa mempraktekkan dan menjemput keberhasilannya masing-masing. Kenapa saya menghargai sekali leader-leader saya? Apakah saya mendewakan mereka? Bukan! Tapi karena dengan ilmu itu semua orang bisa dengan mudah menduplikasi keberhasilannya. 

Bagaimana dengan kita sendiri? Apa yang sudah kita perbuat untuk orang lain? 



I. SYARAT ANGGOTA ADALAH UMUR 18+, KENYATAANNYA TIDAK

Di artikel tersebut penulis menceritakan banyakanya anak-anak SMA yang membawa katalog Oriflame dan berjualan. Tahun 2000. So yesterday mbak kabar beritanya :) 

Saat ini semua pendaftaran harus menggunakan KTP dengan identitas yang bersangkutan, di d'BCN kami mentaati kode etik seperti ini dan jika tidak, ada sangsinya. 

Jika membahas anak muda mencari uang untuk bisa kuliah atau jajan sendiri, saya anggap itu hal yang sangat bagus, bagus banget, nggak ada yang salah. Saya juga kerja dari umur 18 tahun. 

Contoh hebat dalam berbisnis adalah Nabi Muhammad SAW, beliau sudah memimpin sebuah armada perdagangan ketika usinya 17 tahun. Beliau mulai belajar berdagang ketika usia 12 tahun.



J. ORIFLAME TIDAK MELANGGAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, KAN SUDAH TERDAFTAR DI APLI, tapi kan tetep haram?

"Satu lagi, dimanakah posisi anda saat menjadi member MLM yang menjalanakan 'bisnis' MLM? Sebagai konsumen sekaligus pelaku usaha?"

Tulisan tentang Menilai Legalitas Bisnis MLM sudah menjelaskan aspek legal bisnis Oriflame dengan undang-undang dan peraturan menteri sebagai rujukan.

Tidak melanggar perundang-undangan tapi secara Islam tetap haram? 

Di postingan blog sebelumnya, sudah saya tulis "Halalkah Bisnis MLM Oriflame?". Di tulisan tersebut sudah ada referensi dan bahan bacaan yang insyaAllah berasal dari sumber/penulis yang integritasnya tidak diragukan.



K. ORIFLAME ITU PERUSAHAAN BONAFID DENGAN PENGALAMAN PULUHAN TAHUN , ah tapi banyak kok perusahaan yang udah puluhan tahun pun juga menipu!

Disini penulis blog tersebut malah membahas perusahaan MLM lain yang udah puluhan tahun yang dianggap menipu, trus membahas koruptor. Lah mbak bukannya tadi membahasnya tentang perusahaan Oriflame dari awal? Kok melenceng? Kok tidak sesuai judul?

Jadi Oriflamenya menipu apa enggak? 

Buktinya apa? 



I. PRODUK ORIFLAME TERLALU MAHAL TIDAK SEBANDING DENGAN KUALITASNYA!

Produk Oriflame mahal? 

Untuk yang tidak punya uang 5.000 rupiah, es dawet aja mahal. Mahal atau murah itu subyektif tergantung daya beli masing-masing orang dan butuh atau tidaknya. Barang mahalpun ketika butuh, misalnya obat, akan kita beli. 

Ketika saya jualan kue dulu, kue paling kecil aja harganya 400.000 rupiah, dimana dengan ukuran yang sama harganya 75ribu di supermarket atau di bakery. Apa bedanya? Tentu bahannya, cara membuatnya, hiasannya, walaupun namanya sama 'kue'. 

Jika penulis tersebut menyebutkan produk Oriflame itu jelek bahkan bilang spons bedaknya seperti spons cuci piring, hohoho, kodenya berapa? Biar saya cek mbak. Bedak Oriflame ada banyak sekali variannya. Yuk dibiasakan ngomong dengan data.

"Kalian bisa cari review-review produk Oriflame di internet yang ditulis baik oleh orang Indonesia atau orang luar negeri, Kebanyakan dari mereka akan berkomentar produk breakout, tidak memberi efek, tidak sesuai deskripsi, eyeshadow tidak pigmented, dll. Bahkan ada yang menulis lipstik Oriflame seharga 200ribu kualitasnya setara produk lain seharga 40ribu."

Bahkan tidak disebutkan linknya apa. Dimana dunia internet ini seluas samudera. Orang Indonesia dan orang luar negeri mana yang bilang seperti itu? Saya sangat mengapresiasi pendapat yang dikemukakan dengan sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Sekali lagi, yuk dibiasakan ngomong dengan data. Membicarakan sesuatu tanpa ada data ibarat teriak-teriak tapi hanya mulut yang menganga suaranya tidak keluar.

Saya menggunakan skin care Oriflame dan belajar skin care dari seorang pakar dan salah satu skin care expertnya Oriflame, Ms Holly. Saya bertemu beliau 2 kali, di Capetown Afrika Selatan ketika Diamond Conference, dan ketika Director Seminar di Jogja bulan Februari kemarin. 

Ms. Holly ketika mengisi sesi masterclass Director Seminar, Jogjakarta, Februari 2014 
Berfoto bersama di sesi masterclass, Director Seminar, Jogjakarta, Februari 2014

Foto bersama Ms. Holly di sesi masterclass Diamond Conference, Cape Town, Januari 2014

Ada salah satu diamond director ada yang bertanya "lebih baik pakai skin care atau operasi plastik?" hahaha, kami semua tertawa. Tak dinyana jawaban beliau "saya berpengalaman di bidang skin care selama 30 tahun, dan percayalah orang tidak suka mukanya dibedah dengan pisau walaupun hasilnya lebih cepat. Skin care butuh proses yang lambat, 1-3 bulan untuk bekerja dengan baik dan terlihat hasilnya" 

Profil dan pengalaman kerja beliau bisa dilihat di situs linkedin.

Selain Ms. Holly, masih ada ahli skin care yang bekerja sama dalam Skin Care Expert Panel, bisa dilihat di web Oriflame. Nama-nama member skin care expert panel tersebut bisa digoogling jika ingin mencari informasi profil yang lebih detil.

Skin Care Expert Panel Oriflame

Sekarang, bukti ilmiah atau bukti katanya yang 'tidak jelas siapa orangnya' di internet yang bisa kita percaya? 

Lanjut lagi penulis menulis "Jangan memarahi saya ya para member Oriflame! Bahkan para Indonesian Beauty Blogger (yang ada pula di dalamnya member Oriflame) menulis kurang lebih yang intinya 'This product turns me off'"

Sekali lagi, tidak ada siapa nama blogger yang dimaksud dan siapa member Oriflame yang dimaksud.  

Mungkin fakta ini akan membuat si penulis benar-benar dimarahi oleh para member Oriflame.
Bahwa Oriflame mengirimkan Rossa (penyanyi) serta 2 orang beauty blogger Indonesia Harumi Sudrajat dan Anastasia Siantar ke event Mercedes Benz Fashion Week in Stockholm. Anastasia Siantar juga menulis reviewnya tentang The One Illukin Foundation di blognya.


Review produk The One Illuskin Foundation oleh Anastasia Siantar

Saya menggunakan eyeshadow Oriflame. Memakai eyeshadow itu ada ilmunya. Anda pakai eyeshadow ketika bangun tidur langsung pakai, dengan anda pakai eyeshadow setelah membersihkan wajah, pakai primer dan foundation, hasilnya beda jauh. 

Next time penulis tersebut mau mereview Oriflame produknya jelek, harus browsing lebih dalam dan MENGGUNAKAN DATA yang akurat, supaya saya (dan pembaca yang lain) juga lebih respek. Apalah artinya bahasa dan istilah asing yang dipakai breakout, pigmented, keliatannya keren, tapi tidak ada data yang jelas, kosong, nol besar.

Keajaiban make-up produk Oriflame, lihat perbedaan foto saya tahun 2011 vs 2014

Bukti kualitas produk kecantikan dari Oriflame terlihat dari "before" vs "after" pemakainya


Saya tidak suka berdebat. Sebisa mungkin saya menghindari perdebatan. 

Tapi ketika apa yang saya lakukan ini, dan jaringan saya lakukan, yang kami anggap profesi, kemudian ada yang menganggap dan mengecap yang saya lakukan adalah karena jiwa pemalas yang ingin mendapatkan banyak uang tanpa bekerja, saya KEBERATAN. Karena disini kami bekerja. Walaupun bekerjanya dari rumah atau dari mana saja. 

Beragam profesi berkumpul disini. 
Kami diikat oleh kode etik Oriflame. 
Kami diikat oleh kode etik grup d'BCN yang ada berpasal-pasal. 
Kami disediakan berbagai macam ilmu untuk melakukan kewajiban kami kepada siapapun yang bergabung, yaitu PEMBINAAN. 

Jika bisnis Oriflame ini tidak baik, jika ada pemaksaan sistem bisnis, jika produknya tidak bagus, kenapa semakin hari semakin banyak yang bergabung? 
Kenapa pertumbuhan sales Oriflame mencapai 28% di tahun 2013? 
Kenapa sampai ada 1344 Senior Manager baru dan 494.234 orang yang mendaftar  tahun lalu?
Kenapa? Kenapa? Kenapa? 

Tadi saya minta masukan dari salah satu downline saya, Erisia Rodhini biasa dipanggil Acu, seorang Qual Gold Director di Mentok Bangka yang sehari-harinya juga mengajar di TPA. Berikut tulisan dari Erisia Rodhini yang bisa kita jadikan nasehat dan pedoman dalam menyikapi sebuah informasi:


Dalam firman-Nya di QS Al Hujuraat ayat 6, Allah berfirman yang artinya: wahai orang-orang yang beriman, jika datang seorang yang fasiq membawa suatu berita maka bersungguh-sunggulah mencari kejelasan, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal.
Pentingnya melakukan tabayyun (mencari kejelasan, meneliti kebenaran informasi dengan menggunakan berbagai cara) agar tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum  tanpa pengetahuan tentang keadaan sebenarnya, dan yang pada gilirannya menyebabkan kita menyesal atas perbuatan keliru yang kita lakukan.
Dalam tafsir Mishbah, Prof. Dr. Quraish Shihab menjelaskan ayat ini menjadi salah satu dasar yang ditetapkan agama Islam dalam kehidupan sosial. Kehidupan manusian dan interaksinya haruslah didasarkan pada hal-hal yang diketahui dan jelas.
Manusia sendiri memang tidak bisa menjangkau seluruh informasi, oleh karena itu ia membutuhkan orang lain, tentu saja pihak lain itu adalah yang jujur dan punya integritas sehingga menyampaikan hal-hal yang benar. Tapi ada juga pihak yang sebaliknya. Oleh karena itu, kitapun dituntut untuk pandai menyaring berita dan informasi, supaya jangan sampai kita melangkah dalam ketidakjelasan.
Sahabat Nabi Ali mengatakan "Bila kebaikan satu masa beserta orang-orang didalamnya, lalu seorang berburuk sangka terhadap orang lain yang belum pernah melakukan cela, maka sesungguhnya ia telah menzaliminya. Tetapi apabila kejahatan telah meliputi satu masa disertai banyaknya yang berlaku zalim, lalu seorang berbaik sangka terhadap orang yang belum dikenalnya, maka ia akan sangat mudah tertipu"

Jika anda bergabung 1-2 bulan kemudian keluar, kemudian anda mereview sebuah perusahaan yang sudah 27 tahun beroperasi, dari sudut pandang pengalaman 1-2 bulan, apakah anda tidak merasa bahwa mungkin lebih baik menanyakan kepada yang lebih berkompeten yang sudut pandangnya lebih luas? 

Anyway, ...
Kita bisa menulis apa saja di internet. Hampir tidak ada batasannya. Supaya kita ingat, ada UU ITE  tentang pencemaran nama baik (Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE). Ketika kita sudah menyebut seseorang atau institusi dan berpendapat negatif TANPA ADA data dan fakta, hanya opini atau katanya, nya yang gak jelas, maka harus siap dan berani mempertanggungjawabkan semua yang ditulis jika seseorang atau institusi tersebut menggugat si penulis. 

Write what you think, Think what you write.


TENTANG SAYA

Penulis adalah seorang consultant Oriflame dengan level Independent Double Diamond Director.
Fastest Growing Leader #2 Indonesia 2013. Menjalankan bisnis Oriflame ini bersama suami tercinta.